Persija Jakarta terlahir dengan sebutan Voetbalbond Indische Jacatra atau yang lebih akrab di kenal VIJ pada November 1928. VIJ ini di dirikan oleh Soeri dan Alie di Tanah Abang, VIJ menjadi salah satu pergerakan Kemerdekaan Indonesia pada saat itu.
Lahir karena sikap diskriminasi Pemerintahan Belanda. VIJ menjadi salah satu salah satu perkumpulan yang mencetuskan lahirnya federasi PSSI yang di lalui dengan rapat rapat kecil pada tahun 1930. Pada saat rapat besar berlangsung dalam pencetusan PSSI, VIJ hadir yang di wakili oleh sjamsoedin.
Pada awal kompetisi di mulai, VIJ keluar sebagai juara pada tahun 1931, 1933, 1934 dan 1938. VIJ berseteru dengan Persis Solo pada awal kompetisi PSSI.
Pada tahun 1950, VIJ berganti nama menjadi Persija. Pada era tersebut Persija memiliki keuntungan yang besar dengan banyaknya di isi oleh pemain dengan teknik tinggi dari hasil bergabungnya klub anggota VBO ke Persija.
Era emas pada tahun 1970, nama Persija sudah menjadi jaminan mutu. Bukan hanya karena Persija sebagai salah satu klub elit di Indonesia, melainkan Persija sebagai pemasok pemain timnas terbanyak pada saat itu. Bukti nyatanya ialah Timnas Indonesia hampir di isi oleh 11 pemain Persija.
Persija menjadi salah satu tim tersukses dalam sejarah persepak bolaan Indonesia. Terbukti, Persija berhasil keluar sebagai juara dengan 11 kali pada kompetisi PSSI. Tahun 1931, 1933, 1934, 1938, 1954, 1964, 1973, 1975, 1979, 2001 dan 2018.
Saat ini Persija masih eksis di Kompetisi PSSI. Namun sebagai klub tertua dan bersejarah, Persija mempunyai masalah yang klasik yaitu tidak adanya stadion selepas stadion Persija di gusur. Macan Kemayoran seakan kesulitan jika bertanding home di Jakarta, dan selalu menjadi tim musafir yang jarang sekali menyentuh tanah ibukota.
Tags
INFONOBARPERSIJA